Info Semarapura — Cuaca ekstrem berupa hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Klungkung dalam beberapa hari terakhir memicu sejumlah peristiwa bencana, mulai dari pohon tumbang hingga tembok rumah warga roboh.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, membenarkan terjadinya sejumlah kejadian tersebut. Salah satu insiden yang paling menonjol adalah tumbangnya pohon kelapa di Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, pada Sabtu (28/6/2025). Pohon tersebut menimpa gudang ternak babi, menyebabkan kerusakan pada atap bangunan.
“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kami langsung melakukan evakuasi pohon tumbang bersama tim,” jelas Widiada saat dikonfirmasi, Senin (30/6/2025).
Baca Juga : Gelar Razia Duktang di Klungkung, 130 Orang Belum Lapor Diri
Tak hanya itu, hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah Klungkung juga menyebabkan robohnya tembok Pemerajan milik warga di Desa Nyalian. Selain itu, tembok penyengker Pura Paibon milik I Ketut Destra di Dusun Dukuh, Desa Nyalian, juga ambruk akibat struktur tanah yang melemah karena air hujan.
Respon Cepat BPBD Atasi Dampak Cuaca Ekstrem di Klungkung
BPBD Klungkung saat ini tengah melakukan pendataan dan asesmen terhadap kerusakan yang terjadi, guna menentukan langkah penanganan lebih lanjut. Widiada menyebut, pihaknya telah mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pengecekan di lokasi terdampak.
“Semua laporan kami tindak lanjuti, dan proses asesmen akan dilakukan agar dapat disusun bantuan atau tindakan penanganan yang sesuai,” tambahnya.
Melihat intensitas hujan yang masih tinggi, Widiada mengimbau masyarakat lebih waspada dan siaga, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan longsor, dekat pohon besar, atau bangunan tua.
“Jika berada di luar rumah saat hujan deras, mohon hindari berteduh di bawah pohon. Bila ada pohon besar yang tampak miring atau rawan tumbang, segera laporkan ke BPBD,” tegasnya.
Ia juga meminta warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan mandiri, seperti memangkas ranting pohon yang rimbun di sekitar rumah dan memeriksa saluran air agar tidak tersumbat.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Cuaca ekstrem masih akan berlangsung beberapa hari ke depan . Pemerintah daerah mengingatkan bahwa kewaspadaan bersama menjadi kunci untuk meminimalkan risiko bencana.
“BPBD tetap siaga 24 jam. Kami harap masyarakat turut berperan aktif melaporkan potensi bahaya agar dapat ditangani sedini mungkin,” tutup Widiada.