Darcy Jenson, Penembak WN Australia di Bali, Ditangkap saat Kabur ke Singapura

Info Semarapura. Darcy Francesco Jenson (37), Warga Negara Australia yang diduga menjadi pelaku penembakan brutal terhadap dua WN Australia di Bali, akhirnya ditangkap. Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mengamankannya pada Senin malam, 16 Juni 2025, saat berusaha melarikan diri ke Singapura.
Darcy merupakan eksekutor utama dan otak di balik pembunuhan Zivan Radmanovic (32) yang terjadi di Villa Casa Santisya 1, Munggu, Badung, Bali, pada Sabtu dini hari, 14 Juni 2025. Ia juga terlibat dalam penembakan terhadap korban kedua, Sanar Ghanim (35), yang kini masih dalam kondisi kritis.
Baca Juga : Fakta-fakta Baru Kasus Penembakan Dua Warga Australia di Bali
Penangkapan di Bandara, Gagal Kabur ke Singapura
Usai melakukan aksinya, Darcy kabur menggunakan mobil travel ke Jakarta. Di tengah perjalanan, ia memesan tiket pesawat menuju Singapura. Namun, kecurigaan petugas Imigrasi terhadap gerak-geriknya di Bandara Soetta membuatnya gagal lolos.
Darcy sempat mencoba melarikan diri, namun petugas berhasil mengamankan dan langsung menginterogasi. Dalam pemeriksaan awal, ia mengakui perbuatannya sebagai pelaku penembakan di Bali. Meski begitu, petugas tidak menemukan senjata api saat penangkapan.
“Dia hendak kabur ke Singapura. Tapi saat serah terima ke Tim Polres Badung, aparat tidak menemukan senjata api di tangannya,” ujar sumber kepolisian.
Pelaku Dibawa ke Bali, Diperiksa Intensif
Setelah mengamankan tersangka, Tim Reskrim Polres Badung menjemput Darcy di Jakarta dan membawanya kembali ke Bali pada Selasa malam, 17 Juni 2025. Saat ini, penyidik tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadapnya.
Polisi menemukan 17 selongsong peluru, 55 pecahan proyektil, dan 2 proyektil utuh saat olah TKP, temuan yang menguatkan dugaan bahwa pelaku melakukan aksi penembakan secara brutal dan terencana.
Pihak kepolisian menduga aksi ini merupakan bagian dari jaringan kriminal asal Melbourne, Australia. Aparat masih memburu satu orang rekan Darcy yang saat ini masih buron.
Kasus Jadi Perhatian Mabes Polri
Karena skalanya yang besar, kasus ini mendapat perhatian langsung dari Mabes Polri. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, bahkan langsung turun ke lokasi kejadian.
Namun, saat wartawan mengonfirmasi lebih lanjut, ia menjawab singkat, “Ke Polda saja.”